TEMPO.CO, Jakarta - Benda terbang tidak dikenal atau UFO terdeteksi di wilayah udara Sudan pada awal pekan ini.
Menurut beberapa saksi, benda berkilau dengan lampu hijau terdeteksi pada Senin, 8 Januari sekitar pukul 3.15 pagi (waktu setempat).
Baca: Kisah Pilot Jet Tempur Berkejaran dengan UFO di Langit Amerika
Militer dalam sebuah pernyataan mengkonfirmasi adanya UFO itu, yang diyakini sebagai satelit yang 'dicurigai'.
Baca: Pentagon diam-diam jalankan program UFO senilai Rp270 miliar
"Pangkalan kami di Omdurman menerima informasi mengenai adanya benda terbang rendah di zona militer Wadi Sayidna. Inspeksi kami menemukan bahwa ini adalah kendaraan review fotografi," demikian pernyataan militer Sudan, seperti yang dilansir IB Times pada 11 Januari 2018. Berita ini dilansir juga oleh media Al Arabiyah.
Sementara itu, ilmuwan Belanda, Dr Marco Langbroek, mengatakan UFO yang diyakini sebagai satelit Zuma milik AS yang dilaporkan gagal mencapai orbit dan jatuhnya Samudera Hindia setelah diluncurkan pada hari Minggu.
Pesawat ruang angkasa Falcon 9, yang dimiliki oleh SpaceX Elon Musk, meluncurkan satelit rahasia AS yang diberi kode nama Zuma dan dilaporkan tidak berfungsi setelah diluncurkan. Zuma jatuh kembali ke Bumi dan terbakar di atmosfer planet ini.
lmuwan Belanda, Marco Langbroek, di akun Twitter-nya pada hari Senin mencuitkan teorinya terkait kemunculan sebuah foto, yang difoto oleh seorang pilot Belanda saat ada benda berkilau ketika terbang melewati Khartoum, pada saat kemunculan benda berkilau tadi.
Zuma dijadwalkan untuk melakukan misi militer rahasia Amerika Serikat di sekitar orbit Bumi. Namun Komando Strategis, yang memonitor benda buatan di luar angkasa, mengatakan pihaknya tidak mengambil objek baru sejak diluncurkan. Meningkatnya ketidakpastian tentang objek yang terlihat di langit Sudan. Fenomena UFO semakin sering muncul diberbagai negara belakangan.